Naskah Drama Loro Jonggrang

Posted: 29 Maret 2015 in Naskah Drama
Tag:, ,

KISAH LORO JONGGRANG

Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tentram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya.

Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita sedang berjalan seorang diri di hutan. “Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso.

Esok harinya, Bondowoso mendekati Loro Jonggrang yang berada didalam istananya. “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Loro Jonggrang. Loro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, ujar Loro Jongrang dalam hati. “Apa yang harus aku lakukan ?”. Loro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan.

Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Loro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso. “Bagaimana, Loro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Loro Jonggrang mendapatkan ide. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,” Katanya. “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”. “Bukan itu, tuanku, kata Loro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. “Seribu buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah.

Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya percaya tuanku bisa membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata penasehat. “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!” Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing.

Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Loro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Loro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Loro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung… dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.

Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. “Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Loro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”.

Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin…”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Loro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Loro Jonggrang. Ajaib! Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Loro Jonggrang.

Sumber : http://alkisah.ateonsoft.com/2008/12/kisah-loro-jonggrang.html

Naskah Drama :
Kisah Loro Jongrang

Babak 1
Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tentram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam.
Bandung Bondowoso : “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!” (ia berkata pada rakyatnya).

Babak 2
Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Loro Jonggrang sedang berjalan seorang diri di hutan, ia adalah putri Raja Prambanan yang cantik jelita.
Bandung Bondowoso : “Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku.Esok harinya, Bondowoso mendekati Loro Jonggrang.

Babak 3
Esok harinya, Bondowoso mendekati Loro Jonggrang yang berada didalam istananya.
Bandung Bondowoso : “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?”
Loro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso.
Loro Jongrang : “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya.” (ia bergumam dalam hati).
Loro Jongrang : “Apa yang harus aku lakukan ?”(Loro Jonggrang menjadi kebingungan).
Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan.
Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Loro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso.
Bandung Bondowoso : “Bagaimana, Loro Jonggrang ?”
Akhirnya Loro Jonggrang mendapatkan ide.
Loro Jongrang : “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya.
Bandung Bondowoso : “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”.

Babak 4
Loro Jongrang ingin dibuatkan 1000 candi di halaman belakang rumahnya.
Loro Jongrang : “Bukan itu. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah .”
Bandung Bondowoso : “Seribu buah?”(ia terkejut).
Loro Jongrang : “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.”
Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah.
Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi.

Babak 5
Setelah sampai di istananya, Bandung Bondowoso akhirnya bertanya kepada penasehatnya.
Penasihat Bandung Bondowoso : “Saya percaya tuanku bisa membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”
Bandung Bondowoso: “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!”

Babak 6
Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu yang berada di tengah-tengah istananya, kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar.
Bandung Bondowoso : “Pasukan jin, Bantulah aku!” (teriaknya dengan suara menggelegar). Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso
Pemimpin Jin : “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”
Bandung Bondowoso : “Bantu aku membangun seribu candi.”

Babak 7
Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing di halaman belakang istana Loro Jongrang. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Loro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin.
Loro Jongrang : “Wah, bagaimana ini?”
Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami.
Loro Jongrang : “Cepat bakar semua jerami itu!”
Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung… dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing. Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing.
Pemimpin Jin : “Wah, matahari akan terbit!, Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari.”
Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi.
Bandung Bondowoso : “Candi yang kau minta sudah berdiri!”.
Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!.
Loro Jongrang : “Jumlahnya kurang satu!, Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”.
Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu.
Bandung Bondowoso : “Tidak mungkin…,Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” Ajaib! Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Loro Jonggrang.

Komentar
  1. Anonim berkata:

    mmmmmmmmmmmmmm …………………………………………cm cm cm cm saya komentar sekali tentang hal ini kurang komplit

    Suka

  2. Anonim berkata:

    Ijin copas ya min buat keperluan pensi. Hihihi 😊

    Suka

  3. wiwin winarti berkata:

    cerita nya yang jelas dong

    Suka

  4. Anonim berkata:

    izin copas ya untuk tugas kelompok di sekolah

    Suka

  5. aji pangestu berkata:

    Kurang lengkap cerita nya.

    Suka

  6. hafna berkata:

    Saya suka ini saya dan keluarga sangat meyukai cerita ini

    Suka

  7. hafna berkata:

    Saya sangat sukasekali cerita ini.

    Suka

  8. dewi samsul berkata:

    saya merasa sangat senang dengan cerita di atas terima kasih

    Suka

Tinggalkan komentar