Arsip untuk Juni, 2015

G
biarkan aku
Em                   Am
jadi sesuatu yang berarti untukmu
D
tapi tidak sesaat

[intro] : G Em Am D 2x

G
biarkan aku
Em                    Am
jadi sesuatu yang berarti untukmu
D
tapi tidak sesaat

G
biarkan aku
Em                     Am
jadi tempat untuk bersandar disaat
D
kau terpuruk rapuh

C D G
jangan sampai kau lemah
C D G
kuyakin kau pasti bisa bangkit
C D G Em
jangan anggap kau sendiri hadapi
Am D G
ada aku disini

C D
walau dia kini tlah lama dihidup mu
G Em
namun sampai kini tak bahagiakan kamu
Am D G
lupakan semuanya tinggalkan saja percuma..

C D
bukalah matamu selebar dunia ini
G Em
dan rasakan banyak orang yang perduli
Am D
jangan ingat lagi jangan kau sesali
G
ada aku disini

G
biarkan aku
Em Am
yang bisa dapat menuntunmu disaat
D
kau dilanda ragu

G
biarkan aku
Em
membuatmu lepas tertawa
Am D
dan biarkan semuanya berlalu

C D G
jangan sampai kau lemah
C D G
kuyakin kau pasti bisa bangkit
C D G Em
jangan anggap kau sendiri hadapi
Am D G
ada aku disini

C D
walau dia kini tlah lama dihidupmu
G Em
namun sampai kini tak bahagiakan kamu
Am D G
lupakan semuanya tinggalkan saja percuma..

C D
bukalah matamu selebar dunia ini
G Em
dan rasakan banyak orang yang perduli
Am D
jangan ingat lagi jangan kau sesali
G
ada aku disini

C D
walau dia kini tlah lama dihidupmu
G Em
namun sampai kini tak bahagiakan kamu
Am D G
lupakan semuanya tinggalkan saja percuma..

C D
bukalah matamu selebar dunia ini
G Em
dan rasakan banyak orang yang perduli
Am D
jangan ingat lagi jangan kau sesali
G
ada aku disini
Am D
jangan ingat lagi jangan kau sesali
G
ada aku disini

Kunci Gitar dan Chord Larocca – Teman Curhat

[intro] F G E A Dm G C

F
Ku tatap wajahmu
G              E
Saat pertama kita bertemu
A             Dm
Terasa… bergetar jiwaku…
G                   C
Saat kau tersenyum padaku…

F                 G
Menawan indahnyaku…
E             A
Bibirmu seakan mengisyaratkan…
Dm      G
Dekatlah padaku… huo… uo…
C
Semua hilang…

Reff:
F                         G
Seketika… saat dia berkata
E            A
Aku sudah ada yang punya a…
Dm   G         C
Dia bukan miliku… hu… huuu……

F                           G
Dia hanyalah kenangan indah yang melintas
E     A  Dm  G      C
Dimataku… wo…wowo ha…ho…

[Interlude] F G E A Dm G C

Reff 2:
F                      E   Dm   G
Semua hilang… Seketika… saat dia berkata
E             A
Aku sudah ada yang punya…
Dm
Dia bukan miliku…
G                            C
Dia hanyalah kenangan indah yang melintas
C
Dimataku…
F         G
Aku bukanlah kasih hu…u…
E       A   Dm G C
Kuhanya teman curhatmu

[Outro] F G E A Dm G C

MAKALAH SHOLAT BERJAMAAH

BAB 1

PENDAHULUAN 

1. PENGERTIAN SHOLAT BERJAMAAH

Pengertian Shalat Berjamaah | Berjamaah adalah berkumpul bersama dalam suatu kelompok atau perkumpulan. Shalat berjamaah artinya shalat bersama-sama, baik di masjid, mushalla, maupun di rumah, dengan syarat ada imam dan ada makmumnya. Pengertian shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama dan sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang yakni imam dan makmum. Cara mengerjakannya, imam berdiri di depan dan makmum di belakangnya. Makmum harus mengikuti perbuatan imam dan tidak boleh mendahului. Shalat yang disunahkan berjamaah sebagai berikut:

  • Shalat fardhu lima waktu.
  • Shalat dua hari raya.
  • Shalat  tarawih dan witir dalam bulan Ramadhan.
  • Shalat minta hujan.
  • Shalat gerhana matahari dan bulan
  • Shalat jenazah.

Shalat yang dilakukan secara berjamaah lebih baik dan lebih utama dari shalat yang dilakukan sendirian (munfarid). Demikian halnya dengan shalat wajib lima waktu, dapat dilakukan sendirian (meskipun yang utama dilakukan secara berjamaah). Rasulullah SAW menggambarkan dengan perbandingan 27 derajat untuk shalat berjamaah dan satu derajat untuk shalat yang dilakukan sendirian. Shalat jamaah dalam Islam sangat ditekankan. Bahkan Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali, menegaskan bahwa shalat fardhu hendaknya dikerjakan secara berjamaah.

  1. FADILLAH SHOLAT BERJAMAAH

Sholat berjemaah adalah sholat yang dilakukan lebih dari satu orang, dan ada seorang sebagai imam dan sebagian lagi jadi makmum. Dalam melakukan sholat berjemaah dengan sholat sendirian tentunya pahala yang di dapatkan berbeda, apalagi jika sholat berjamaah nya dilakukan di masjid. Allah sangat menyukai orang yang sholat di masjid.

Nabi saw bersabda yang artinya :

“siapa aktif sholat 5 waktu secara berjemaah, maka baginya 5 perkara, yaitu :

  1. tidak bakal menderita fakir atau melarat di dunia.
  2. selamat dari siksa kubur.
  3. menerima catatan amal nya dengan tangan kanan nya.
  4. melintasi shirath bagaikan kilat menyambar, karena cepat nya.
  5. Allah memasukkan nya ke surga tanpa proses perhitungan ataupun hukuman dosa (tanpa disiksa).

tentunya nabi muhammad saw ingin ummat nya melakukan sholat berjamaah di masjid, sebagaimana sabda nya :

“Sholat berjamaah yang di kerjakan seseorang (di masjid) itu lebih baik daripada sholat sendirian di rumah selama 40 tahun. ”

Sholat di masjid merupakan sunnah harian nabi yang seharus nya kita jalani sebagai ummat nya. ada beberapa sunnah harian nabi yang jika kita istiqomah maka kita sungguh akan di cintai oleh nabi muhammad saw. inilah beberapa sunnah harian nabi yang perlu anda ketahui :

Rasul saw bersabda menegaskan firman Allah yang artinya :

“Ada 3 perkara, siapa memperhatikan sungguh-sungguh maka sialah kekasihku, sedangkan yang mengabaikan maka ia benar-benar memusuhiku. sahabat bertanya : “apa saja 3 perkara itu ya rasul ? jawabnya : sholat, puasa, dan mandi junub”. sabdanya pula : itulah amanat Allah yang harus di pelihara oleh hamba nya”.

Yang di maksud sholat adalah menegakkan sholat tepat pada waktu nya, menyempurnakan hal yang fardhu, yang wajib dan yang sunnah dalam melakukan nya. sehingga jika sholat tidak dikerjakan tepat pada waktu nya berarti ia termasuk mengabaikan nya. ada sebuah cerita yang dikisahkan dalam hadist.

Ada seorang pria menghadap Nabi saw dan berkata “semalam aku bermimpi seolah-olah kedua tangan ku menggenggam masing-masing 20 dinar dan 4 dinar. kemudian uang 20 dinar itu  lenyap, jatuh dari tanganku, sedangkan yang 4 dinar di tangan satunya berubah menjadi bara merah”. Maka bertanyalah beliau saw : “apakah kamu sholat isya berjamaah ? jawabnya  “tidak ya rasul “. akhir nya di jelaskan kepada nya : bahwa dinar yang lepas dari tangan mu, itulah fadhilah sholat berjamaah yang kau tinggalkan, sedangkan 4 dinar yang berubah jadi bara merah, itulah sholatmu di rumah yang tidak di terima”. (Zuhratul riyadl)

Nabi saw bersabda yang berhubungan dengan di terima atau tidak nya sholat kita, yang arti nya sebagai berikut :

“ada 10 golongan manusia yang tidak di terima sholat nya :

  1. Pria sholat sendirian tanpa bacaan.
  2. Seseorang aktiv sholat, tapi zakat nya tidak di bayarkan.
  3. Pria yang menjadi imam, padahal masyarakat nya sangat benci kepada nya.
  4. Pria yang kabur (melarikan diri), sedang ia menjadi hamba sahaya.
  5. Pria peminum arak, wiski dan sebangsa nya, dan tidak mau berhenti melakukan nya.
  6. Wanita/istri yang dimarahi suami nya, akibat penyelewengan perbuatan nya.
  7. Wanita yang sholat tanpa kerudung (hijab).
  8. Penguasa yang sombong dan penganiaya.
  9. Pria penyantap harta riba.
  10. Pria yang aktif sholat, tapi sholat nya tiada berarti, ia tetap berbuat keji dan mungkar. “

Dalam hal no 10 di atas merupakan hal yang menarik jika di bahas, maka saya akan menjelaskan tentang sabda nabi yang berhungan dengan sholat seseorang yang aktiv tapi sholat nya tiada berarti karena ia tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar. yang artinya sebagai berikut :

“siapa aktiv mengerjakan sholat, tapi ia tetap dalam perbuatan yang keji dan mungkar, sehingga tiada guna sholat baginya, bahkan dapat mengundang kemrahan Allah serta menjauhkan rahmat nya. ”

hasan berkata : “jika sholat mu tidak dapat menghentikan kamu dari perbuatan keji dan mungkar, maka kamu tidak disebut pelaku sholat, sebab sholat mu di tolak, bahkan di hari kiamat sholat mu di kembalikan pada muka mu, seperti bentuk gombal kotoran”. (Mukasyafatul Qulub).

(sumber Terjemahan kitab duratun nasihin)

 2. GERAKAN-GERAKAN SHOLAT

Berikut ini gerakan-gerakan dalam sholat:

  1. Berdiri tegakmenghadap kiblat, pandangan ke arah tempat sujud, kemudian lakukantakbiratul ihram.
  2. Angkat kedua tangan sejajar pundak atau telinga, hadapkan telapak tangan ke arah kiblat, dan ucapkanAllahu akbar.
  3. Bersedekap, dengan meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri, atau di atas pergelangan atau lengan tangan kiri.
  4. Letakkan tangan di depan dada. Tetap tundukkan pandangan ke arah tempat sujud.
  5. bacalah doaiftitah dengan pelan:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ من الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْني مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالمَاءِ وَالبَرَدِ

  1. Bacalahta’awudz dengan pelan:

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

  1. BacalahSurat Al-fatihah, dan sebelumnya membaca basmalah dengan pelan, dan berhenti di setiap akhir ayat.
  2. Ucapkanlahamiin setelah selesai Al-fatihah, baik jadi imam, makmum, maupun shalat sendiri.
  3. Keraskan bacaanamiin jika anda menjadi makmum.
  4. Bacalah surat yang anda hafal.
  5. Diam sejenak seusai baca surat.
  6. Mulai rukuk dengan mengangkat kedua tangan sejajar pundak atau telinga, ucapkanAllahu akbarsambil bergerak turun.
  7. Letakkan telapak tangan di lutut, dengan posisi mencengkeram, jari-jari direnggangkan, dan siku agak dibentangkan.
  8. Punggung lurus, kepala lurus dengan punggung, dan lakukan denganthumakninah.
  9. Bacalah doa rukuk setelah anda sempurna rukuk:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ

  1. Bangkit, sambil mengucapkan:

سَمِعَ الله لِمَنْ حَمِدَه

  1. Disambung dengan bacaan:

رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ

dalam posisi sudah berdiri sempurna

  1. Dianjurkan untuk memperlama berdiri i’tidal dan bersikap tenang.
  2. Durunlah menuju sujud sambil bertakbir:  Allahu akbar dan letakkan tangan sebelum lutut.
  3. Sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan: wajah (kening dan hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki.
  4. Posisi jari tangan dirapatkan menghadap kiblat, telapak tangan sejajar pundak atau sejajar telinga.
  5. Tangan membentang ke samping, punggung posisi tengah dan kaki hampir menyiku.
  6. Tenang dan bacalah doa sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى

  1. Bangkit dari sujud sambil membaca takbir: Allahu akbar, kemudian duduk iftirasy.
  2. Punggung tegak, letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang
  3. Baca doa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي، رَبِّ اغْفِرْ لِي

  1. Kemudian bergerak turun sambil bertakbir. Dan sujudlah sebagaimana cara yang pertama.
  2. Bangkit dari sujud, tanpa membaca takbir, lakukanlah duduk istirahat sejenak, denganPosisi duduk iftirasy.
  3. Kemudian berdiri ke rakaat berikutnya dengan bertumpu pada kedua tangan, sambil bertakbir.
  4. Berdirilah sempurna dan langsung sedekap.
  5. Lakukan seperti yang anda lakukan pada rakaat sebelumnya.
  6. Setelah anda mendapatkan dua rakaat, bertakbir kemudian duduk tasyhud awal. duduk iftirasy, letakkan telapak tangan di atas paha atau lutut, posisi jari agak renggang, acungkan jari telunjuk tangan kanan
  7. Baca doa tasyahud awal:

التَّحِيَّاتُ للهِ، وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ، السَّلامُ عَلَيْنَا، وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لا إلَهَ إلَّا الله، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

  1. Dianjurkan untuk ditambah denganbacaan shalawat:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

  1. Bangkit dengan membaca Allahu akbar. Dan setelah sempurna berdiri angkatlah kedua tangan dan bersedekaplah.
  2. Setelah di rakaat terakhir, duduknya tanyahud akhir dengan posisi tawarruk. Posisi tangan di atas paha, acungkan telunjuk tangan kanan.
  3. Bacalah tasyahud dan shalawat:

التَّحِيَّاتُ للهِ، وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ، السَّلامُ عَلَيْنَا، وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لا إلَهَ إلَّا الله، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

  1. Berdoalah memohon perlindungan dari 4 hal:

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّال

  1. Anda boleh berdoa yang lainnya:

اللَّهُمَّ أعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

  1. Selanjutnya salam, menoleh ke kanan sampai kelihatan pipi kanan dari belakang dengan mengucapkan:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  1. Dan salam ke kiri sampai kelihatan pipi kiri dari belakang dengan mengucapkan:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  1. Baca istighfar dan lanjutkan berdzikir.

3. ADAB-ADAB IMAM

Berikut ini adab-adab menjadi imam:

SYARAT DAN KRITERIA MENJADI IMAM DALAM SHALAT BERJAMA’AH

Untuk menjadi imam shalat tidak menunggu ditunjuk dan juga bukan dengan cara berinisiatif, melainkan dengan pengetahuan yang jelas dan pasti tentang syarat dan kriteria yang lebih utama untuk menjadi imam.

Secara umum, orang yang harus dipilih jadi imam shalat adalah orang yang paling faqih dalam urusan agama terutama dalam masalah shalat. Selain itu para ulama juga menyebutkan yang paling banyak hafalan Al-Qur’an nya, juga yang paling baik bacaannya dan lainnya. Para ulama telah berhasil membuat peringkat yang paling berhak untuk menjadi imam dalam shalat. Misalnya dalam madzhab Al-Hanafiyah disebutkan peringkat itu yaitu:

  1. Orang Yang Paling Baik Bacaannya

Di antara syarat yang paling utama untuk menjadi imam dalam shalat berjama’ah adalah orang yang paling baik bacaannya atau disebut dengan aqra’uhum. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits beliau:

# Dari Abi Mas’ud Al-Anshari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Yang menjadi imam shalat bagi manusia adalah yang paling baik bacaan kitabullahnya (Al-Quran Al-Karim). Bila mereka semua sama kemampuannya dalam membaca Al-Quran, maka yang paling banyak pengetahuannya terhadap sunnah” (HR. Jama’ah kecuali Bukhari)
# Dari Abu Masna Al-Badri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jama’ah di imami oleh yang lebih pandai membaca Kitab Allah. Jika sama-sama pandai dalam membaca Kitab Allah, maka oleh yang lebih alim tentang sunnah. Jika sama-sama pula, maka oleh yang lebih tua.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Sebagian ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan aqra’uhum adalah yang paling paham, yakni yang paling paham dalam masalah agama, terutama dalam masalah shalat.

  1. Orang Yang Paling Wara’

Lalu peringkat berikutnya adalah orang yang paling wara’, yaitu orang yang paling menjaga dirinya agar tidak jatuh dalam masalah syubhat
# Dari Abi Martsad Al-ghanawi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rahasia diterimanya shalat kamu adalah yang jadi imam (seharusnya) ulama di antara kalian. Karena para ulama itu merupakan wakil kalian kepada Tuhan kalian.” (HR. At-Thabrani dan Al-Hakim).
# Dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jadikanlah orang-orang yang terpilih di antara kamu sebagai imam; karena mereka adalah orang-orang perantaraan kamu dengan Tuhanmu.” (HR. Ad-Daruqutni).
# “Apabila seseorang menjadi imam …, padahal di belakangnya ada orang-orang yang lebih utama daripadanya, maka semua mereka dalam kerendahan terus menerus.” (HR. Ahmad)
3. Orang Yang Lebih Tua Usianya

Peringkat berikutnya adalah yang lebih tua usianya. Dengan pertimbangan bahwa orang yang lebih tua umumnya lebih khusyu` dalam shalatnya. Selain itu memang ada dasar hadits berikut:
# Hendaklah yang lebih tua diantara kalian berdua yang menjadi imam (HR. Imam yang enam).
Apabila derajat mereka semua sama, maka boleh dilakukan undian.
Intinya kita dapat ambil bahwa syarat yang paling utama dari imam itu adalah yang paling baik bacaannya dan paling paham dalam hukum-hukum shalat.

  1. Hal-Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan
  2. a) Pembesar Negara & Tuan Rumah

Imam bagi pembesar-pembesar negara (apabila shalat bersama-sama mereka) & tuan rumah (kecuali jika ia izinkan yang lain sebagai imam).
# Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah seseorang mengimami seseorang di dalam rumah tangga orang yang di imami itu dan di dalam pemerintahannya.” (HR. Muslim, hadits shahih)
b) Kaum Yang Tidak Menyukai Kita

Janganlah mengimami suatu kaum yang tidak menyukai kita.
# Dari Abu Amir Ibnu Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah engkau mengimami suatu kaum, sedangkan mereka membencimu.” (HR. Abu Dawud).

 4. HIKMAH SHOLAT BERJAMAAH

Shalat adalah ibadah wajib yang harus dilakukang oleh semua umat islam tanpa terkecuali mulai dari beranjak dewasa sampai masuk ke dalam liang lahat (meninggal dunia). Bagi laki-laki shalat secara berjamaah di masjid atau musholla juga merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar kecuali ada halangan yang serius. Sedangkan bagi yang perempuan justru sholat di rumah yang paling utama.

Sebenarnya apa saja sih manfaat, keuntungan, kelebihan serta kebaikan shalat berjama’ah  di masjid/musola tepat pada waktunya :

  1. Mendapatkan pahala/kebaikan dari Allah SWT 27 derajat lebih tinggi daripada shalat sendiri (Satu derajat jaraknya antara langit dengan bumi).
  2. Shalat malam berjamaah di masjid pahalanya sangat besar sekali sehingga apabila manusia tahu maka mereka akan rela pergi ke masjid walaupun harus merangkak/merayap.
  3. Bisa berkomunikasi dan silaturahim dengan tetangga yang sesama muslim, bertanya tentang keadaan, dsb. Memberi senyum, jabat tangan dan salam saja sudah besar pahalanya.
  4. Bisa shalat di awal waktu sehingga kita tidak akan takut lupa shalat atau kelewat, karena kebiasaan kita yang suka menunda-nunda waktu mengerjakan shalat wajib shubuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya. Hidup kita akan jauh lebih tenang karena hidup lebih teratur/disiplin tidak perlu ingat-ingat sudah shalat atau belum.
  5. Kita bisa melatih kedisiplinan dan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan rutin shalat wajib berjamaah di masjid/mushola. Dengan menjadi pribadi yang disiplin dan takut atas azab Tuhannya maka hidup akan jauh menjadi berkualitas dan lebih baik dari orang lain yang tidak melakukannya.
  6. Bagi para pemimpin, ia akan semakin dekat dengan yang dipimpinnya, karena bisa bertukar pikir (sharing) secara santai.

 5. CARA MASBUK

Tata cara sholat makmum masbuq:

  1. Jika makmum terlambat datang ke masjid dan imam sudah dalam posisi rukuk, sujud, atau julus (duduk tasyahud), maka ia harus melakukan takbiratul ihram(dengan berdiri) untuk mulai sholat, lalu mengucapkan takbir (Allahu Akbar) lagi untuk kemudian mengikuti posisi imam. Jika imam masih membaca surat Al-Fatihah atau surat pendek, maka hanya takbiratul ihram saja.
  2. Setelah imam selesai melakukan salam dan mengakhiri sholat, ia tidak boleh melakukan salam, tetapi langsung berdiri untuk menambah rakaat yang telah terlewat.
  • Bila ia baru bisa mengikuti 2 rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar, dan isya, maka ia harus menambah 2 rakaat (tanpa duduk tasyahud) setelah imam melakukan salam. Bila ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar, dan isya, maka ketika imam melakukan salam ia harus berdiri dan sholat satu rakaat (dengan Al-Fatihah dan membaca surat pendek), duduk tasyahud, berdiri lagi untuk rakaat kedua (dengan Al-Fatihah dan membaca surat pendek), lalu diteruskan berdiri lagi untuk rakaat ketiga (hanya Al-Fatihah).
  • Jika ia baru bisa mengikuti rakaat ke-2 dan ke-3 sholat maghrib, maka ia harus berdiri dan menambah satu rakaat setelah imam melakukan salam.
  • Jika ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat maghrib, ia harus berdiri setelah imam melakukan salam, sholat satu rakaat, lalu duduk untuk membaca tasyahud, kemudian berdiri lagi untuk melakukan rakaat ke-3, setelah itu duduk untuk tasyahud akhir dan melakukan salam.
  1. Bila makmum bergabung sholat jamaah ketika posisi rukuk, maka ia dianggap telah mengikuti rakaat tersebut. Jika ia bergabung ketika imam sudah berdiri dari rukuk atau ketika sujud, ia dianggap telah terlambat mengikuti rakaat tersebut dan harus melakukannya lagi.

Kunci dan chord gitar Souqy – Jelas Sakit

[Intro] : Am Dm G C F Dm E Am

Am  Dm

Mengapa ku terus memimpikanmu

G  C

Mengapa aku menangis untukmu

F  Dm

Mengapa ku slalu tersakiti

E  A

Mengapa aku berharap padamu

Dm G

Jelas-jelas kau tak memikirkan aku

C  F

Jelas-jelas kau tak menginginkan aku

Dm  E  Am

Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku ada….

Am  Dm

Mungkinkah ini sudah jalan takdirku

G  C

Oh mungkinkan ini memang yang terbaik untukku

F  Em  A

Namun tak kuasa aku bila terus-terus begini

Dm  G  E

Aku tak sanggup…  sungguh aku tak sanggup

[Bridge] : Am Dm G C Bm Am Dm G E

Reff:

Am Dm

Mengapa ku terus memimpikanmu

G  C

Mengapa aku menangis untukmu

F  Dm

Mengapa ku slalu tersakiti

E  A

Mengapa aku berharap padamu

Dm G

Jelas-jelas kau tak memikirkan aku

C  F

Jelas-jelas kau tak menginginkan aku

Dm  E  Am

Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku…

ada….

(lebih…)